Sektor ekonomi kreatif memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul. Ada berbagai pusat kerajinan, industri kuliner, serta sektor pariwisata yang menjadi urat nadi kehidupan Bantul. Keberadaan sektor ekonomi kreatif ini diharapkan dapat menjadi peluang investasi. Industri kreatif sendiri merupakan hasil sinergi antara sektor pariwisata, pertanian, dan UMKM.
Kabupaten Bantul memiliki potensi untuk menjadi pusat keunggulan dalam industri kreatif nasional. Bantul merupakan tempat kelahiran beberapa seniman yang menjadi penggerak di sektor kreatif, memiliki pendidikan formal yang mendukung tumbuhnya komunitas seni, serta menjadi pusat industri kecil dan industri kreatif berbasis masyarakat.
Kabupaten Bantul memang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Yogyakarta sebagai kota pelajar, kota budaya, dan kota wisata. Dengan dukungan kreativitas sumber daya manusia dan teknologi terkini, Kabupaten Bantul mampu menembus pasar ekspor dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Keunikan dan kelezatan kuliner tradisional seperti ayam ingkung, sate klathak, bakmi Jawa, dan berbagai hidangan tradisional lainnya yang ada di Kabupaten Bantul dan sepanjang jalur akses destinasi wisata menjadikan Bantul sebagai tempat yang dicari oleh para pecinta kuliner dan pengunjung wisata. Hal ini mampu menggerakkan ekonomi lokal.
Di ranah cipta kreasi, masyarakat Kabupaten Bantul juga memiliki keberanian dalam menciptakan karya seni, seperti tari, lukisan, dan desain grafis, yang diakui oleh dunia internasional.
Dukungan dari berbagai sanggar tari seperti Sanggar Tari Kembang Sore, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, dan lainnya, serta lembaga pendidikan seperti ISI Yogyakarta dan SMK Negeri 1 Kasihan (SMKI Yogyakarta), telah turut memberikan kontribusi dalam perkembangan seni di daerah ini.
Industri kreatif dan ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang unggul di Kabupaten Bantul, selain sektor pertanian dan pariwisata. Saat ini, sektor kerajinan berkembang dengan pesat, terlihat dari produk-produknya yang menjadi komoditas lokal maupun diekspor ke berbagai negara. Kabupaten Bantul memiliki beragam industri, seperti industri kerajinan, dimana 70% produk kerajinan di DIY berasal dari Kabupaten Bantul. Industri tersebut meliputi keramik, kerajinan kulit, asesoris keris, batik, kerajinan bambu, kayu batik, dan lain sebagainya.
Di Kabupaten Bantul, industri kerajinan telah mengalami perkembangan menuju arah yang berfokus pada keberlanjutan atau sustainable craft. Artinya, kerajinan tersebut mempertimbangkan dampak yang dapat dihasilkan melalui praktik recycle craft dan upcycle craft.
Semakin banyak bengkel kerajinan di Kabupaten Bantul yang menggunakan barang-barang bekas, bahkan sampah sekalipun. Dengan sentuhan kreativitas para kriyawan, terciptalah instalasi seni yang memiliki nilai lebih.
Sustainable craft yang berkelanjutan ini merupakan bagian dari ekonomi sirkular yang pada fungsinya memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.