Budi Harjana adalah penggiat batik tulis dan batik cap yang menggunakan pewarna alami dan sintetis. Workshop yang berada di Tirto Triharjo, Pandak, Bantul setiap bulannya memproduksi sekitar 300 pcs batik cap dan 10 pcs batik tulis.
Ia merekrut tenaga-tenaga terampil di sekitar rumah produksi dengan harapan bisa memberdayakan perekonomian masyarakat sekitar.
Butiknya yang bernama Batik Budi Harjana pun aktif memberikan edukasi batik dengan membuat paket wisata pelatihan membatik dengan pewarna alami. Ia mendapatkan pewarna alami dengan membudidayakan tanaman sumber warna alami di sekitar rumah dan workshop.
Semasa kecilnya Budi Harjana sudah tergolong pekerja keras. Setiap pagi sebelum bersekolah ia tekun mengayuh sepeda berpuluh kilo sebagai loper koran untuk mengantarkan koran kepada pelanggannya.
Selepas menjadi loper koran ia beralih profesi ber jualan dengan target titipan di agen agen penjual oleh oleh khas Yogyakarta. Ia berhasil mengembangkan pasar hingga ke Magelang dan Solo. Ujian kembali datang ketika krisis moneter tahun 1998 memaksa supplier geplak yang dijualnya gulung tikar.
Ia kembali memutar otak bagaimana untuk terus mencoba bisnis lainnya. Setelah perkenalannya dengan salah satu teman yang mengajak kerjasama memasarkan produk kerajinan Yogyakarta ke Bali ia melihat titik terang. Ternyata lukisan batik asal Yogyakarta laku keras di pasar Bali.
Lagi-lagi bom Bali menghentikan langkah bisnisnya kali ini. Pasar lukisan batik ke Bali lagi menguntungkan, sehingga ia beralih untuk berjualan kain batik.
Budi melihat di lingkungan tempat tinggalnya Dusun Karangjoho, Triharjo, Pandak, banyak ibu-ibu pembatik yang belum terkelola dengan baik. Kebanyakan dari mereka hanya buruh pembatik. Dari situlah tercetus niat untuk mengorganisir pemasaran batik hasil produksi mereka.