Subandi Giyanto adalah maestri kreatif dari Gendeng pencipta karya-karya kontemporer seni wayang kulit. Karya seninya sangat menginspirasi kawula muda yang ingin membuat karya seni dengan ide dari seni tradisional wayang kulit.
Di tangan beliau seni wayang dibuat memiliki gerak dan konsep yang berbeda. Banyak pencinta seni wayang yang mengoleksi karya-karyanya, baik dari dalam maupun luar negeri.
Aktivitas berkesenian Subandi dimulai sejak usia 7 tahun sewaktu kelas 1 Sekolah Dasar. Beliau belajar natah dan nyungging wayang kulit dari orang tuanya Giyanto Wiguna.
Ketika masuk SSRI di tahun 1975, barulah ia mengenal seni selain wayang kulit. Pameran perdananya di bulan April 1975, pada acara ultah SSRI di galeri Senisono adalah pencapaian pertama yang membanggakan baginya.
Pada saat itu ia sering sekali mendengar bahwa lukisan kanvas punya harga jual lebih bagus daripada wayang kulit. Pikirannya pun terusik. Di kepalanya selalu terus-menerus terngiang bagaimana caranya wayang karyanya bisa digambar di kanvas yang besar-besar seperti rekan-rekannya mahasiswa ASRI yang lain.
Keinginan yang kuat itulah akhirnya mengantarkan dirinya melahirkan karya seni lukis yang memiliki karakter wayang kulit tradisional yang kuat. Karakter lukisan wayangnya adalah sama sekali baru, belum ada yang pernah menyamai. Sehingga patutlah kalau dibilang beliau adalah pelapor karya seni kontemporer seni lukis wayang.